Arti Bahasa Arab Indonesia Sunda - Saya baru saja membaca sebuah artikel yang sangat menarik oleh Rebecca Walker, putri Alice Walker (hardcore feminis dan penulis The Color Purple). Rebecca menulis tentang bagaimana rasanya tumbuh dengan seorang ibu yang percaya bahwa menjadi seorang ibu adalah bentuk perbudakan.
Apa yang menarik pandangan bagaimana bentuk ekstrim feminisme dapat mempengaruhi laki-laki dan anak-anak, dan bahkan perempuan yang mendukung cita-cita tersebut. Dalam budaya religius di mana kita percaya bahwa ibu adalah dihargai, panggilan yang lebih tinggi, sulit bagi saya untuk membungkus pikiran saya sekitar seorang wanita yang akan memandang anaknya sendiri sebagai "'selingan yang menyenangkan,' tapi bencana tetap."
Sebagai seorang ibu sendiri, setiap prestasi tunggal saya membuat di luar rumah diperbesar seperti yang saya berbagi dengan suami saya dan anak saya. Ketika orang bertanya kepada saya bagaimana rasanya menjadi seorang ibu, jawaban saya selalu, "Anakku adalah prestasi terbaik saya." Ada ada semacam sukacita dalam mengasuh anak saya yang tidak, dan tidak bisa, ada bagi saya dalam setiap jenis lain dari keberhasilan pribadi. Dan seperti Rebecca Walker, saya benar-benar merasa seperti itu.
Saya tersinggung dengan jenis feminisme yang berpura-pura mendukung semua wanita, tapi meludah dalam menghadapi wanita yang memilih jalan yang berbeda daripada yang mereka lakukan. Saya pikir dari banyak perempuan yang ingin tidak lebih dari untuk mengalami sukacita ibu dan yang tidak mampu karena alasan apapun. Apa menyiksa sakit hati. Dan kemudian untuk diberitahu oleh feminis ekstrem bahwa anak-anak akan hanya merusak kehidupan mereka pula, tak terpikirkan. Ini cukup untuk menjadi seorang wanita dalam budaya kita keras, jadi mengapa menambahkan garam ke luka?
Saya tersinggung dengan jenis feminisme yang berpura-pura mendukung semua wanita, tapi meludah dalam menghadapi wanita yang memilih jalan yang berbeda daripada yang mereka lakukan. Saya pikir dari banyak perempuan yang ingin tidak lebih dari untuk mengalami sukacita ibu dan yang tidak mampu karena alasan apapun. Apa menyiksa sakit hati. Dan kemudian untuk diberitahu oleh feminis ekstrem bahwa anak-anak akan hanya merusak kehidupan mereka pula, tak terpikirkan. Ini cukup untuk menjadi seorang wanita dalam budaya kita keras, jadi mengapa menambahkan garam ke luka?
Kita harus menjadi saudara dalam arti sebenarnya, mendukung, mengangkat, dan mendorong semua perempuan untuk hidup hidup mereka dengan cara yang mereka pilih. Jika Anda yakin bahwa anak-anak adalah beban, Anda memiliki hak untuk memilih untuk tidak punya anak. Jika Anda ingin anak-anak, Anda memiliki hak untuk membuat pilihan itu juga. Kita tidak perlu menempatkan penilaian pada satu sama lain untuk itu. Apakah ibu tinggal di rumah, ibu bekerja, atau wanita bekerja, semua wanita layak untuk dirayakan untuk apa yang mereka lakukan.
0 Response to "Arti Bahasa Arab Indonesia Sunda"
Post a Comment